Minggu ini istimewa karena merupakan minggu terakhir sebelum hari raya Idul Fitri tiba. Jadi tidak heran sebagian masyarakat melupakan ilmu "physical distancing" sejenak. Bagaimana pun juga, habit belanja-belanja menjelang lebaran memang susah dihilangkan.
Selain itu, sudah berminggu-minggu kita dikarantina, disuruh membatasi gerak dan jarak, jadi perlu ada refreshing yang sepadan.
Hal istimewa lain adalah tercatat adalah paling tidak ada dua "prank" berskala nasional dalam minggu ini. Yang dimaksud di sini tidak sepenuhnya sama dengan prank seperti yang biasa kita tonton, yaitu "mengerjai" orang lain dengan maksud hiburan atau lucu-lucuan.
Ya, mungkin tetap ada yang merasa dikerjai dan ada yang merasa terhibur dalam prank yang dimaksud di sini. Makanya kata prank pada judul saya beri tanda kutip.
Apa saja prank yang dimaksud?
Lelang Keperawanan
Mengapa jadi prank berskala nasional? Karena prank yang satu ini sukses bikin masyarakat (khususnya warganet) setanah air heboh. Bagi yang belum tahu beritanya, lelang keperawanan ini pertama kali ditawarkan oleh seorang selebgram cewek (ya iyalah, namanya juga lelang keperawanan. Kalau lelang jakun, baru cowok cocoknya) bernama Sarah Keihl dengan harga pembukaan 2 miliar Rupiah. Wow!
Hasil lelang kabarnya akan disumbangkan untuk upaya penanganan Covid-19 di tanah air.
Satu hari berselang, setelah video lelang keperawanan tersebut viral, si selebgram meminta maaf kepada masyarakat dan menghapus videonya. Alasannya lagi khilaf. Menurutnya, video tersebut sebenarnya dibuat untuk menyindir masyarakat yang seperti semakin tidak peduli dengan penyebaran virus Corona.
Tapi ada juga yang bilang video tersebut hanya untuk pansos (panjat sosial), terutama setelah beredar tangkap layar chat pribadi si selebgram dengan seorang sahabatnya. Entah mana yang benar.
Video lelang dan tangkap layar permintaan maafnya masih banyak kok beredar di dunia maya. Bisa minta bantuan mbah google mencarinya.
Sangat disayangkan sebenarnya, karena ternyata banyak yang mau berpartisipasi pada lelang tersebut sebagai wujud kepedulian pada korban Covid-19. Bahkan biar tidak memberatkan dari segi dana, ada orang sekelurahan yang mau saweran biar bisa ikut nge-bid. Tapi yah, ternyata kita semua kena prank.
Motor Listrik JokowiÂ
Yang ini tidak kalah heboh. Masih ingat dengan konser "Berbagi Kasih Bersama Bimbo" hari minggu lalu (17/5) yang juga bertujuan menggalang dana untuk korban Covid-19? Saat itu Presiden Jokowi sampai melelang motor listriknya untuk membantu penggalangan dana.
Motor tersebut laku lebih dari 2 Miliar dan dimenangkan oleh seorang pengusaha dari Jambi bernama M. Nuh.
Kemarin memang di lini masa media sosial banyak warganet yang kasak-kusuk, karena di lokasi yang disebut-sebut tidak ada nama pengusaha dengan nama M.Nuh. Kalau ada kan mestinya banyak masyarakat yang mengenalnya.
Oalah, cek per cek ternyata M. Nuh itu bukan nama pengusaha, tapi seorang yang berprofesi sebagai buruh. Tadi pagi ada tulisan tentang ini di Kompasiana yang nangkring di kolom terpopuler.
Kalau pada prank yang pertama yang bohong itu pemilik barang lelang, prank yang kedua ini lelangnya sudah benar, pembelinya yang zonk. Hahaha
Kabarnya si M. Nuh tidak tahu kalau program yang dia ikuti itu adalah lelang, dipikir bakal diberi hadiah, eh, tidak tahunya yang datang malah tagihan miliaran.
Demikian, pemirsa. Apa masih ada "prank" berskala nasional lain dalam minggu ini yang luput dari radar saya ya? Silakan ikut meramaikan di kolom komentar. (PG)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H