Kepergian maestro musik campursari, Dionisius Prasetyo atau lebih familiar dengan nama Didi Kempot adalah kejutan bagi banyak orang. Masih belum cukup rasanya kita mereguk sepuas-puasnya karya almarhum yang sukses bikin lagu patah hati jadi fenomenal. Angka 7,6 miliar Rupiah yang terkumpul saat "Konser Amal Dari Rumah" belum lama ini juga sepertinya masih belum begitu menggambarkan betapa berharganya karya-karya beliau di mata penggemar.
Tapi Tuhan yang empunya kehidupan berkehendak lain kepada almarhum. Sama seperti saat Tuhan memanggil kembali sosok Glenn Fredly, musisi besar Indonesia beberapa waktu lalu. Jarak kepergian dua tokoh yang telah memberi begitu banyak warna pada belantika musik tanah air dengan caranya masing-masing tidak terpaut jauh. Tak sampai sebulan lamanya.
Ini membuat tanda tanya dalam benak, juga sekaligus menjadi doa dari lubuk hati paling dalam untuk mereka. Apa yang terjadi? Apa mereka berdua sudah janjian di surga sana?
Mutia Ayu, istri mendiang Glenn Fredly membuka percakapan mereka saat mendiang masih hidup. Glenn rupanya punya mimpi duet dan sepanggung dengan Didi Kempot saat konser memperingati 25 tahun berkarya di belantika musik tanah air yang rencananya digelar akhir tahun 2020 nanti. Mimpi yang tidak terwujud di dunia ini.
Tapi mungkin saja selain membawa bekal amal dan kebaikan semasa hidup di dunia, mereka juga membawa talenta bermusik dan karya-karya mereka ke alam baka. Glenn Fredly dengan musik jazz dan blues yang mengharu biru, berkolaborasi dengan Campursari khas Didi Kempot yang selow dan bikin adem jiwa raga. Wah, surga bakal semakin indah dan damai jadinya.
Atau mereka mungkin bisa crossover genre. Januari-nya Glen Fredly dibawakan dengan musik Campursari, kemudian lagu Pamer Bojo Cendol Dawet atau Ambyar-nya Didi Kempot dibawakan dengan musik jazz. Pasti seru jadinya.
Beristirahatlah dalam damai, Didi Kempot juga Glenn Fredly. Tanpa kalian dunia musik tanah air tidak akan seperti hari ini. Kepergian kalian adalah kehilangan besar bagi kami, apalagi di tengah-tengah pandemi seperti saat ini. Berduetlah, bermusiklah dari surga sana. Nyanyikanlah lagu Sewu Kutho, Banyu Langit, Cinta Putih dan Malaikat Juga Tahu sebagai tanda doa kalian bagi kami yang masih berjuang mencari nilai dalam hidup kami di dunia ini. (PG)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H