Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ambyar!

5 Mei 2020   20:18 Diperbarui: 5 Mei 2020   20:23 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari shutterstock.com

Hatiku rapuh
tahukah kamu?
Rapuh dan patah
ambyar!

Hatiku masih utuh waktu kita ketemu di Stasiun Balapan
kamu malu-malu
aku juga.

Lalu setelah dua purnama
kita gandengan ke pantai Klayar
minum wedang dan makan jagung bakar
tanganku memeluk tanganmu
kamu masih malu-malu
tapi balas memeluk.

Langit bersih penuh bintang
malam hangat karena cinta.

Sekarang malam jadi dingin
karena kamu pergi begitu saja
hilang di antara sewu kutho
tak ada di Stasiun Balapan
atau pantai Klayar
membawa cinta pergi
ora iso mulih.

Hatiku patah
tahukah kamu?
Patah berserakan
ambyar! 

---


Rest in peace, Didi Kempot

kota daeng, 5 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun