Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ini Dia Penyebab Ibu-ibu Sein Kiri tapi Belok Kanan

12 Januari 2020   10:16 Diperbarui: 15 Januari 2020   20:58 1627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga hari yang lalu saya bersama teman-teman kantor mengikuti rekoleksi yang bertema relasi inter-personal. Salah satu materinya adalah perbedaan emosi dan perilaku laki-laki dan perempuan yang dipengaruhi perbedaan struktur otak keduanya. Bagaimana hubungannya dengan judul artikel ini? Yuk, simak terus tulisannya.

Pertumbuhan struktur otak anak laki-laki dan perempuan berbeda satu sama lain. Otak kiri anak laki-laki berkembang lebih dahulu.

Oleh karena itu laki-laki cenderung menggunakan otak kirinya dalam menyelesaikan masalah. Otak kiri membentuk sikap rasional, runtut, hubungan sebab-akibat dan hal-hal logis lainnya.

Hal ini membuat laki-laki cenderung menjadi pribadi yang pragmatis. Semisal, dalam melakukan sesuatu, laki-laki lebih berorientasi pada hasil atau goal ketimbang prosesnya. Musababnya, Lobus parietal laki-laki sedikit lebih besar dari perempuan.

Lobus parietal adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk berpikir matematis. Oleh karena itu laki-laki biasanya lebih berpikir matematis dari perempuan.

Begitu pula untuk urusan fokus. Laki-laki lebih unggul dari perempuan. Ini membuat laki-laki lebih sesuai untuk profesi yang membutuhkan fokus tinggi serta analisis matematis seperti seperti pilot, mekanik, desainer bangunan, dan lain-lain.

Sayangnya, untuk urusan multitasking laki-laki kalah dari perempuan. Laki-laki hanya bisa fokus pada satu aktivitas dalam satu waktu. 

Jadi jangan heran saat lagi asyik menonton TV misalnya, laki-laki "nampak" tidak peduli pada keadaan di sekitarnya. 

Anak menangis, istri sedang mengajak ngobrol, jemuran kehujanan dan lain-lain. Ini bukan karena tidak peduli, tapi untuk berpindah fokus laki-laki membutuhkan usaha ekstra.

Untuk mendengarkan obrolan istri, dia harus mematikan fokus pada acara TV lebih dahulu sebelum menghidupkan fokus pada kata-kata sang istri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun