Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Dua Jam Berburu di Pasar Chatuchak Bangkok

24 Desember 2019   10:11 Diperbarui: 25 Desember 2019   02:15 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dagangan di area suvenir. Gambar: Dokumentasi pribadi

Akhir bulan lalu saya berkesempatan bertandang ke Bangkok, Thailand, untuk mengikuti salah satu training yang diadakan jaringan Credit Union kami. Peserta dari Indonesia berjumlah empat orang, saya bersama tiga orang teman lainnya. Berhubung jadwal training cukup padat (ada sesi malam juga), kesempatan jalan-jalannya hanya bisa dilakukan setelah waktu training selama enam hari kelar.

Sayangnya, waktu kami tidak banyak karena jam lima sore pesawat kami sudah akan terbang kembali ke Jakarta. Kami pun memutuskan mencari lokasi yang tidak jauh dari hotel sekaligus bisa menjadi tempat berbelanja oleh-oleh. Ada beberapa alternatif lokasi yang kami diskusikan sebelum memutuskan berkunjung ke Pasar Chatucak atau dikenal juga dengan nama JJ  Market.

Pasar Chatuchak adalah pasar akhir pekan terbesar di Thailand. Berdasarkan informasi dari Wikipedia, pasar Chatuchak memiliki lebih dari 15 ribu stall atau kios yang dibagi menjadi 27 area mulai dari area pakaian, kerajinan tangan, makanan dan minuman, barang elektronik, hewan peliharaan, keramik sampai tanaman hias. 

Pada hari Senin dan Selasa pasar ini tutup dan buka kembali mulai Rabu sampai Minggu. Namun pada akhir pekan pasar akan lebih ramai oleh pelapak dan pengunjung daripada hari-hari biasa. Kami beruntung karena saat berkunjung bertepatan dengan hari Sabtu.

Pasar baru akan buka jam 9 pagi, jadi jam 8 pagi lewat sedikit, setelah sarapan, kami pun memesan taksi daring untuk mengantar kami ke tujuan. 

Berdasarkan map di aplikasi taksi daring, waktu tempuh dari hotel (yang terletak di kawasan Ladprao) menuju pasar Chatuchak membutuhkan waktu 36 menit. Jadi kami menyepakati hanya akan menghabiskan waktu untuk jalan-jalan dan belanja paling lama dua jam di pasar tersebut sebelum kembali ke hotel.

Sopir mobil yang kami tumpangi bisa sedikit berbahasa Inggris. Kami pun tidak kesulitan berkomunikasi, termasuk saat bapak sopirnya meminta konfirmasi apakah kami akan lewat jalan tol atau tidak. Karena mengejar waktu, kami meminta ke bapak sopir agar melewati jalan tol.

Di luar dugaan, lama perjalanan bertambah karena di beberapa titik jalan terjadi kemacetan, mungkin karena sedang akhir pekan. Sampai di entrance gate pasar Chatuchak waktu sudah menunjukkan pukul 09.10 pagi.

Tidak jauh dari entrance gate, terpampang papan petunjuk mengenai area pengelompokkan kios-kios yang ada di dalam pasar. Tapi kami memilih berjalan menggunakan insting saja.

Kesan pertama saat memasuki  lorong dan selasar pasar adalah tempat ini tertata rapi dan bersih. Karena pasar baru saja buka, masih nampak satu dua kios yang tutup. Nampak juga beberapa pemilik kios yang sudah buka, masih sibuk menyapu dan mengepel bagian depan kiosnya.

Jalan dari entrance gate. Masih sepi karena pasar baru saja buka. Gambar: Dokumentasi pribadi
Jalan dari entrance gate. Masih sepi karena pasar baru saja buka. Gambar: Dokumentasi pribadi

Salah satu koridor pasar. Gambar: Dokumentasi pribadi
Salah satu koridor pasar. Gambar: Dokumentasi pribadi
Perhatian kami langsung tertuju pada aneka suvenir mungil dan unik, khususnya gantungan kunci berbentuk gajah khas Thailand yang berasal dari bermacam-macam bahan, kain flanel, kayu dan logam. Ini jadi salah satu pilihan oleh-oleh karena bisa untuk teman-teman kantor yang banyak dan harganya murah meriah. Satu set gantungan kunci (berisi 5 atau 6 pcs) dihargai 50 atau 60 Baht saja atau sekitar 25-30 ribu Rupiah.

Setelah puas memborong suvenir, kami pun berpindah ke bagian pakaian untuk berburu baju, tas dan kain khas Thailand. Rupanya sebagian produk yang ditawarkan seperti kaos, kemeja, dress dan lain-lain sebenarnya cukup mudah ditemukan di pasar-pasar sentral di tanah air. Jadi kami harus jeli mencari mana kios yang menjual produk berciri khas negeri gajah putih ini. Jika dibanding-bandingkan dari segi harga pun tidak jauh berbeda dengan harga di pasar tanah air. Hanya jika pembeli cukup gigih dalam proses tawar menawar mungkin saja bisa mendapat harga lebih murah.

Seperti contoh, saat berada di salah satu kios, saya langsung jatuh cinta pada satu kemeja batik bermotif gajah putih. Setelah proses tawar menawar yang alot, dari harga 250 Baht, saya dan penjualnya pada akhirnya deal di harga 180 Baht. Hanya karena pedagangnya kurang fasih berbahasa Inggris, kami bernegosiasi menggunakan kalkulator. Kalkulatornya sampai jatuh gara-gara beberapa kali berpindah tangan. Untung tidak sampai rusak.

 

Salah satu sudut pasar. Gambar: Dokumentasi pribadi
Salah satu sudut pasar. Gambar: Dokumentasi pribadi
Suhu udara semakin hangat setelah kami berkeliling pasar selama dua jam. Uang Baht kami pun mengalir deras dari dalam dompet. Saya membeli sejumlah baju kaos oblong dengan motif gajah dan Tuk tuk, beberapa tas tangan dan dompet mungil, syal dan kain hiasan dinding. Semua belanjaan bermotif gajah, khas Thailand.

Sebenarnya kami ingin berkeliling-keliling lebih lama karena masih penasaran dengan kuliner khas Bangkok, sekalian juga ingin berburu oleh-oleh penganan. Tapi kami tidak mau mengambil risiko berlama-lama karena sebelumnya panitia pelaksana kegiatan memberi saran kami harus sudah berangkat dari hotel ke airport paling lambat jam satu siang.

Jadi kami pun memutuskan membeli oleh-oleh penganan khas Bangkok di dekat hotel saja. Kebetulan di lantai dasar hotel ada gerai minimarket yang menjual aneka snack dan penganan lokal.

Demikianlah pengalaman singkat berburu oleh-oleh di Pasar Chatucak Bangkok. Dua jam adalah waktu yang sangat singkat untuk pasar sebesar dan seluas Chatuchak. 

Jadi, saran saya jika ada pembaca yang akan melancong ke Bangkok dan memiliki rencana berburu oleh-oleh ke Pasar Chatuchak, sediakan waktu lebih panjang agar berburunya lebih puas. Jika perlu, sejak awal sudah mempelajari peta area pasar, agar tidak bingung menentukan rute belanja. 

Jangan lupa juga, jika bisa menyediakan waktu lebih panjang, sediakan Baht yang lebih banyak, kecuali kamu tipe orang yang cukup tahan terhadap godaan belanja. (PG)

Usai berburu oleh-oleh, berfoto di dekat entrance gate. Gambar: Dokumentasi pribadi
Usai berburu oleh-oleh, berfoto di dekat entrance gate. Gambar: Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun