Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pagi yang Bersahaja

20 November 2019   07:42 Diperbarui: 20 November 2019   07:39 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi yang bersahaja
hanya ada dua cangkir kopi dan sepiring singkong rebus
masih hangat dan mengepul
menyapa embun dari daun talas di teras rumah
yang sebentar lagi pergi dijemput matahari.

Kamu bercerita tentang musim hujan yang terlambat tiba
sedikit kecewa
tapi lalu tertawa saat berbicara
carut marut politik yang bikin bingung rakyat jelata
seperti kita.

Sebentar lagi rumah yang sederhana akan hening cipta
bocah-bocah lucu pergi mencari ilmu
dan kita akan meninggalkan
cangkir kopi yang telah tandas
bersama cerita-cerita kecil yang dibawa embun.

Dan pagi yang bersahaja
akan segera menjadi hari yang penuh perjuangan.

---

kota daeng, 20 November 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun