Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Puisi Abadi Habibie untuk Ainun

12 September 2019   21:07 Diperbarui: 12 September 2019   21:33 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui puisi ini kita telah menyelami sisi lain seorang Habibie. Selain seorang teknokrat ulung dan nasionalis sejati, ternyata almarhum juga seorang yang penuh cinta dan puitis. 

Ya, memang seperti itulah cara kehidupan menemukan keseimbangannya. Seorang insinyur yang kecerdasannya sudah diakui sampai mancanegara, juga bisa menuliskan puisi yang sarat emosi.

Puisi tersebut sudah tercipta cukup lama dan saat ini penulisnya pun telah pergi dari tengah-tengah kita. Tapi momentum ini membuat saya kembali membaca dan mendalami puisi tersebut, sebagai cara mengenang kembali sosok B.J Habibie.

Cinta Sejati

Bagi yang sudah mengikuti kisah hidup Habibie baik melalui buku atau film, pasti sudah mengetahui begitu dalam cinta antara B.J Habibie dan Ainun. Banyak yang menganggap mereka sebagai "Romeo dan Juliet" berikutnya. Rasa cinta mendalam itu membuatnya begitu terguncang dengan kematian sang belahan jiwa  

... Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang ... 

Saat ini kita pun tengah "tersentak sedemikian hebat" karena kepergian presiden ke-3 negara kita.

Setiap orang yang kehilangan cinta sejati akan merasakan kehilangan yang begitu dalam. Bahkan rasa sakitnya seperti kehilangan separuh nyawa sendiri. Dalam puisi di atas kita mendapat gambaran yang jelas "perasaan kehilangan" itu dari kata-kata berikut,

 ... sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi ...

Tetapi dalam keadaan kehilangan yang mendalam itu, almarhum masih mencoba memberi definisi cinta yang terjalin di antara mereka dengan caranya sendiri

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun