Kuntum bunga di atas meja rias
seperti menebar wangi parfum milikmu
juga handuk merah muda
dan lemari pakaian yang terbuka
seolah pesonamu datang dari lautan seberang.
Hari ini
suaramu belum terdengar dari speaker gawai
tapi tidak apa
toh aku sudah hafal kisah-kisah dari sana
kolega yang jatuh cinta pada suara merdumu
kudapan hotel yang menarik dan patut diduplikasi
atau jam-jam pelatihan yang membosankan.
Kangen
mungkin bukan kata yang tepat
aku belum sekehilangan itu, sayang
hanya saja tidak biasa
mengawali pagi tanpa senyum atau ocehanmu
dan menutup malam tanpa kecup penuh cinta.
Jarak dan langit
telah menciptakan bayang-bayangmu
di dalam mimpiku
baiklah
aku akan menyapukan kuas dan warna pada bayang-bayangmu
merah, kuning, abu-abu, biru
agar wajah dan rupamu semakin nyata
dan aku akan memeluk sepuasnya.
Jika pagi tiba
aku akan mengecek penanggalan
untuk pastikan waktu berlari ke depan.
---
kota daeng, 24 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H