Jika ada pengetahuan-pengetahuan agama yang ternyata berbeda (atau bahkan bertentangan) antara agama yang satu dan yang lain, para pemuka agama berkewajiban memberi penjelasan sejelas-jelasnya menurut dalil agama yang dianutnya dan yang paling penting diikuti dengan closing statement bahwa semua agama tentu merasa ajaran agamanya yang paling benar, jadi umat tetap wajib menghormati penganut agama yang lain.
Dengan demikian masyarakat akan merasa perbedaan dalam beragama akan semakin memperkaya kehidupan berbangsa dan bernegara, bukannya semakin memperbesar gesekan antar masyarakat terutama di tingkat akar rumput.
Jadi sekalipun pada akhirnya UAS meminta maaf, tetapi tidak ada upaya terpadu yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah selaku regulator sampai kepada para tokoh dan pemimpin agama untuk mewujudkan kehidupan antar umat beragama yang lebih harmonis dan damai, masalah seperti ini akan terus terjadi di masa-masa mendatang. (PG)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H