Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Terang dan Gelap

6 Agustus 2019   21:12 Diperbarui: 6 Agustus 2019   21:11 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gelap dibutuhkan untuk menguji terang. Gelap kadang dibutuhkan agar manusia semakin menghargai terang. Tapi celakalah manusia yang membiarkan gelap mengambil alih sumber terang dalam dirinya."

Matahari memandang langit yang semakin temaram. Bulan setengah purnama datang malu-malu di antara awan berwarna tembaga.

"Sepertinya aku sudah harus pergi sekarang. Selamat bertugas, Bintang muda. Senang bercakap-cakap denganmu. Oh ya, sebagai informasi, sebenarnya aku sudah sangat tua. Hanya saja, aku belum lelah," ucapnya lalu tertawa kecil.

Bintang ikut tertawa, lalu membalas salam perpisahan matahari dengan takzim. Setelah matahari benar-benar hilang di ufuk barat, dia berjanji suatu saat akan menjadi seperti matahari yang kuat dan penuh kebijaksanaan.

--- 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun