Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malam di Kamar Putri

4 Agustus 2019   21:04 Diperbarui: 4 Agustus 2019   21:34 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari atemalem.com

Putri tersenyum
dia melihat di langit-langit kamar bulan sabit lengkungkan senyum
di sebelah kirinya gugus bintang terdekat membentuk kubah istana
dan menara-menara penjaga di sekitarnya.                      

Bola mata Putri berpijar
dia baru menyadari semarak bintang-bintang di sana
kamarnya seperti pesawat ruang angkasa di sebelah galaksi Andromeda.

Di luar jendela
malam bersedekap rapat
karena angin membawa butiran-butiran hujan dari langit.

Tetapi wajah Putri bersemu
dia memandang api unggun yang membuatnya tetap hangat
api unggun yang sama di tengah-tengah perkemahan pramuka
dan suara mereka menyanyikan lagu kemesraan
masih menggema di dalam kepala.

Pun genggaman kekasih hatinya
tiba-tiba terasa di telapak tangan kanannya

Air mata mengalir turun ke pipi Putri
tapi dia masih tersenyum
seperti bulan sabit yang sebentar lagi akan terbenam.

Pintu kamar berderak
seseorang berdehem
seluruh kamar tiba-tiba menjadi gelap gulita
karena wajah ayah tirinya muncul di ambang pintu.

Putri menenggelamkan kepalanya dalam-dalam di bawah selimut
bersedekap rapat
seperti malam yang dibekap mendung dan hujan.

---


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun