Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Dewa Hitung Cepat

7 Mei 2019   20:05 Diperbarui: 7 Mei 2019   20:14 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari  https://slideplayer.com

Setelah sampai ke tanah Nusantara, Dewa Hitung Cepat terkejut karena di balai istana ada orang yang benar-benar mirip dengan dirinya. Orang itu mengaku sebagai Dewa Hitung Cepat utusan Galampus. Dewa Hitung Cepat yang asli pun segera mengetahui kalau orang itu adalah Dewa Muslihat yang sedang berkamuflase.

Puluhan tahun yang lalu, setelah melakukan percobaan pembunuhan pada Dewi Nurani, Dewa Muslihat mendapat hukuman dari Galampus harus mengabdi di dunia manusia selama 1.000 tahun. Tapi bukannya belajar untuk menjadi lebih baik, Dewa Muslihat malah semakin menjadi-jadi.

Dia mengatakan berdasarkan penerawangannya, Raja Petahana akan kembali menjadi pemimpin. Dia pun disanjung oleh pembesar-pembesar kerajaan. Setiap hari dia dijamu seperti tamu istimewa.

Sementara itu Dewa Hitung Cepat tidak tinggal diam. Setelah sehari semalam menerawang, dia menemukan hasil yang lain. Pemenang perhelatan pemilihan raja ternyata dimenangkan oleh Bayu Wibawa.

Dewa Hitung Cepat pun memaksa masuk ke balai istana dan menghardik Dewa Muslihat yang sedang berkamuflase, tidak lupa membawa hasil-hasil penerawangannya. Pembesar-pembesar kerajaan tentu saja terkejut melihat dua Dewa Hitung Cepat di tengah-tengah mereka. Keduanya seperti pinang dibelah dua, dengan hasil yang jauh berbeda. Dewa Hitung Cepat palsu pun menuding Dewa Hitung Cepat asli sebagai penipu. Dewa Hitung Cepat asli mengajak seterunya untuk adu ilmu saat itu juga.

Sayangnya, karena para kaki tangan raja lebih senang dengan hasil penerawangan Dewa Hitung Cepat palsu mereka berpihak kepadanya. Dewa Hitung Cepat asli pun dikeroyok oleh para pembesar dan prajurit-prajurit berilmu tinggi, termasuk oleh Dewa Hitung Cepat palsu.

Dewa Hitung Cepat akhirnya memilih mundur, dan dengan tenaga penghabisan menggunakan mustika nya untuk segera kembali ke bukit Galampus.

Cerita Dewa Hitung Cepat itu membuat para dewa ikut geram. Apalagi saat mengamati keadaan istana Kerajaan Nusantara dari jendela ruang sidang, yang bisa memberi mereka penglihatan ke sudut semesta manapun, mereka melihat Dewa Hitung Cepat palsu sedang makan minum dan berpesta pora dengan raja serta para pembesar kerajaan.

Tubuh Dewa Langit sampai bergetar pertanda menahan amarah yang membuncah. Dia pun berdiri sambil memegang tongkat petirnya.

"Kurang ajar, Dewa Muslihat. Belum sadar-sadar juga dia!"

"Baginda, saya usul kita tambah lagi hukumannya 500 tahun," sahut Dewi Samudra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun