Bukannya menjawab, Reno malah terlihat mulai panik. Gerakan tanganku semakin lama semakin keras.
"Siapa aku? Siapaaa!" aku mulai berteriak.
Reno berteriak-teriak memanggil suster.
"Siapa akuuu!"
Dua orang suster datang tergopoh-gopoh. Salah satu berusaha membekapku, yang lainnya menyuntikkan sesuatu. Sesaat kemudian, wanita yang tadi bersama Reno muncul di sisi tempat tidur. Wanita itu berusaha berempati, tapi aku justru melihat senyuman licik dari bibirnya sebelum semuanya menjadi ... gelap dan sepi.
Ah, aku ingat nama wanita itu sekarang. Namanya ... Demit!
---(tamat)---
Cerita sebelumnya baca:Â [Demit] Cinta Berselimut Kabut
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI