Wanita itu ... aku juga seperti mengenalnya. Tapi kenapa tiba-tiba sebagian hatiku mengatakan wanita itu tidak benar ya?
"Kalian tadi kecelakaan. Ron... meninggal di tempat," ucap lelaki itu. Genggamannya semakin erat. "Syukur kamu masih selamat, Sayang. Warga di sekitar tempat kecelakaan menelepon Nikita dari handphone Ron. Tapi tempat kecelakaannya jauh sekali. Kalian hendak kemana sebenarnya?"
"Kamu," ah ternyata bibir dan suaraku masih berfungsi. "Kamu siapa? Ron siapa?"
Lelaki itu terkejut.
"Kamu tidak ingat?"
Aku menggeleng lemah. "Aku sedang berusaha mengingat."
"Aku Reno, tunangan kamu," bibir lelaki itu bergetar.
Gantian aku yang terkejut.
"Tunanganku?"
Sial! Aku sadar, aku bahkan tidak ingat namaku sendiri.
Lelaki itu, Reno, mengangguk mantap. Tapi dadaku terasa memanas begitu pula dengan sel-sel otakku. Sepertinya jantungku bekerja memompa darah lebih keras dari biasanya. Tanpa sekehendakku tanganku mulai bergerak-gerak sendiri. "Siapa aku?" gumamku.