Kadang
kita mengabaikan keindahan purnama
sampai langit hitam pekat tanpa bintang
datang.
Kita pun melaknat malam
juga dongeng klasik yang mengikutinya
seolah mereka-lah yang membawa pergi semua cahaya
lalu meninggalkan kita tanpa bahagia.
Aku juga demikian
bisikku pada cangkir kopi yang kehilangan purnama.
Aku tak menyadari indah sebuah senyuman
sampai dia pergi sisakan ruang-ruang hampa dalam hati
pun tak pernah melihat cinta
di balik pertengkaran-pertengkaran kecil yang manis
sampai tak ada lagi yang tersisa
bahkan untuk sebuah tatap mata yang getir.
Kadang
kita mengabaikan keindahan purnama
sampai malam yang suram datang
dan di dalam cangkir kopi
kita telah menghabiskan purnama terakhir.
---
kota daeng, 15 Maret 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI