Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mata Gadisku

8 Maret 2019   21:01 Diperbarui: 8 Maret 2019   21:21 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari dokpri

Mata gadisku berbohong ketika bibirnya berkata aku mencintaimu dalam susah dan senang, dalam untung dan malang, dalam hujan dan kemarau. Aku melihat redup di situ seperti pagi yang kehilangan matahari sehingga cakrawala pucat tanpa rona dan embun-embun jadi beku.


Aku tahu mata gadisku berbohong kendati lidahnya menjelajah langit-langitku berusaha memantik api hasrat dari dalam raga yang diam. Di ujung gairah aku hanya merasakan gelora tanpa jiwa seperti sungai yang kehilangan jeram.

Aku sadar mata gadisku tidak pernah berbohong saat aku menyelami keindahannya dan melukis sebuah kenangan manis di sana, dia menyodorkan selembar foto untukku. Itu foto mantan kekasih yang kini jadi rekan kerjanya.

Mata gadisku berbohong lagi ketika bibirnya berkata aku mencintaimu dari balik layar gawai yang kini ditertawai purnama kelabu.

---


kota daeng, 8 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun