Suara itu terus terngiang di telinganya, dibawa angin malam entah dari mana.
"Aku akan menikahimu, Anggun. Aku akan menikahimu..."
Suara itu lagi. Lalu Anggun tersadar, suara itu berasal dari balik dinding pembatas rooftop, dari antara teman-teman kampusnya.
"Ridho?!"
Anggun menatap tak percaya.
Lalu dia tersadar...
Pandangan itu hanya fatamorgana saja, karena sebenarnya saat ini dia sedang memandang kerlipan di antara kanvas malam. Kerlip bintang-bintang dan kerlip lampu jalanan sekaligus dengan tubuh yang terus melayang ditarik gravitasi.
---
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!