Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Manusia Simbol

23 Oktober 2018   21:18 Diperbarui: 23 Oktober 2018   21:17 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita bersimbiosis dengan simbol dan segala kaidahnya
yang membedakan hitam atau putih,
jahat atau baik,
gelap atau terang,
hanyalah hati dan kepala yang penuh interpretasi.

Kita mengatakan
simbol-simbol hanyalah eksistensi semu pada suatu tempat dan waktu
tapi seringkali lalai membiarkan simbol-simbol menguasai kita
bahkan,
menguasai peradaban kita.

Sehingga di suatu masa
kita hanya tertawa receh melihat simbol-simbol dibakar seteru,
sedangkan di masa yang lain
kita berang setengah mati saat simbol-simbol disentil kawan sendiri.

Ya, kita adalah entitas yang bersimbiosis dengan simbol dan segala kaidahnya.
Pilihlah simbolmu sendiri untuk menjadi penanda sejarah.
Jika sedang tidak ingin, tak perlu risau.
Nikmatilah masa kini.

Saat jiwamu dorman,
simbol-lah yang kan mencari dan memilihmu
sebab peradaban harus terus berjalan dan bumi harus terus berputar.
---

kota daeng, 23 Oktober 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun