Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Nakal

4 September 2018   22:27 Diperbarui: 4 September 2018   22:44 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaki-kaki jenjang itu bukan milikmu
juga dada sintal menantang
juga bibir merah menggoda
juga mata bening yang siap tenggelamkan setiap pria
semua keindahan itu bukan milikmu.

Aku bisa membuatmu jadi lebih hina dari sampah
lewat aliran gurat demi gurat yang dihasilkan tarian pensilku.

Aku tetap bergeming
sekalipun jari-jarimu menari di tepi kesadaran
melepaskan satu per satu penutup tubuh ranum menggairahkan.

Aku bisa saja membuatmu jadi lebih dingin dari malam
lewat goresan warna demi warna yang dihasilkan tarian kuasku.

Terus
teruslah bertingkah nakal
ujilah nadir egosentris seniman ini
aku tetap bergeming
di dalam kepompong idealisme
sekalipun logika nyaris terjerembab
di antara hasrat dan estetika.

Karena aku tahu
semua keindahan itu adalah milik semesta
aku hanya menuangkannya ke atas cipta karya.

Kecuali
semesta pun ikut bertingkah nakal
memaksaku membuka lembar demi lembar kanvas dirimu
memaksaku melebur bersama keindahan miliknya dalam dirimu
memaksaku menyelami gejolak rasa
sampai
kehabisan udara di dalam paru-paru
kehabisan logika di dalam kepala.

Lalu akhirnya kita berdua mengetahui
perjalanan estetika paling jauh sekaligus paling dekat
adalah perjalanan dari kepala ke hati.

Desah napasmu
seperti bisikan semesta
yang membimbingku pulang
seperti rasa yang rindu pulang kepada keindahan.

---


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun