Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Danau Weekuri yang Belum Selesai Berdandan

29 Agustus 2018   22:18 Diperbarui: 31 Agustus 2018   12:19 2379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan kayu di atas tebing karang. Gambar: dokpri

Sebaliknya jika berfoto dari arah danau, latarnya adalah laut, langit dan tebing karang. Oleh karena itu pada beberapa spot foto yang menarik, kita mesti sabar bergantian dengan pengunjung yang lain jika ingin mengambil gambar.

Mesti sabar menunggu pengunjung lain. Gambar: dokpri
Mesti sabar menunggu pengunjung lain. Gambar: dokpri
Kawan di Tambolaka mengatakan waktu terbaik untuk mengambil gambar adalah pada sore hari menjelang sunset. Saat itu, matahari bergerak turun menuju laut dan mulai membiaskan warna-warna tembaga yang indah pada langit dan kawasan danau.

Selain menawarkan keindahan alam, danau Weekuri juga jadi tempat penduduk sekitar menawarkan kerajinan tangan berupa kain tenun khas Sumba dan aksesoris untuk pengunjung. Pengunjung bisa dengan mudah menjumpai para penjaja suvenir ini di sejumlah sisi jalan setapak yang menghubungkan jalan masuk dan danau.

Untuk kain tenun, harga yang ditawarkan cukup bervariasi, tapi sebagian besar kain tenun yang dijajakan di sini dibanderol dengan kisaran harga Rp150.000 sampai Rp250.000 per lembar.  

Belum Selesai Berdandan

Sebagai objek wisata, Danau Weekuri memiliki banyak potensi seperti pemandangan alamnya yang memikat, jauh dari hiruk pikuk perkotaan dan kekayaan budaya yang dimiliki masyarakatnya. Sayang, potensi ini belum sepenuhnya ditunjang oleh sarana prasarana yang memadai.

Jalan dari Tambolaka sampai ke Danau Weekuri sangat minim papan petunjuk arah yang memudahkan pengunjung menemukan tempat wisata ini secara mandiri. Seperti sudah saya tuliskan sebelumnya, belum seluruh jalan ke areal wisata adalah jalan aspal. Tapi pada beberapa ruas jalan tanah sudah terlihat tanda-tanda adanya pekerjaan jalan. Dengan akses jalan yang memadai, saya yakin kunjungan wisatawan ke objek wisata tersebut juga akan meningkat.

Areal tempat wisata juga belum tertata dengan baik. Sebaiknya dibuatkan tempat khusus untuk memusatkan para penjaja suvenir. Perlu juga dipikirkan sarana pendukung objek wisata seperti pujasera dan pusat informasi. 

Saat menyampaikan uneg-uneg ini, kawan saya mengatakan pemerintah daerah memang akan terus membenahi objek wisata tersebut.

Para pedagang menjajakan jualannya. Gambar: dokpri
Para pedagang menjajakan jualannya. Gambar: dokpri
Saat ini sudah banyak pilihan penerbangan menuju ke bandara Tambolaka, termasuk penerbangan langsung dari Denpasar. Jadi sebenarnya peluang pengembangan wisata di Sumba, khususnya Tambolaka dan sekitarnya sangat terbuka lebar.

Apalagi sudah ada beberapa tempat yang menjadi incaran para pelancong luar negeri sebelumnya, seperti misalnya Nihiwatu Resort yang sangat terkenal itu. Pemerintah daerah perlu memiliki strategi pemasaran wisata yang terpadu termasuk pembenahan infrastruktur. (PG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun