Di antara rona pelangi, kita bukan lagi saling mencintai.
Cinta adalah luapan emosi remaja yang masih rapuh hatinya. Mereka memuja cinta bila mengecap madunya, tetapi satu helaan napas berikutnya melaknat cinta karena menggigit pahitnya.
Mereka telah mengerdilkan cinta dengan menurunkannya dari nirwana ke bumi fana, di dalam lipatan dokumen dan di balik kelambu mereka.
Kita telah meninggalkan cinta dan menjadi sahabat.
Siapa yang perlu cinta, jika jiwa kita telah menyatu dan menari di tepi rembulan lalu saat lelah berbaring di tepi taman firdaus? Bukankah cinta hanya diperlukan untuk mengikat dua jiwa, sedangkan jiwa kita telah bersahabat sejak takdir dituliskan dan akan terus bersahabat sejak dalam raga sampai melampauinya.
 Di antara rinai hujan, kita bukan lagi saling mencintai. Kita telah saling memiliki sebagai sahabat sejati.
---
kota daeng, 28 Juli 2018