Terkutuklah peperangan
yang mengubah taman Firdaus jadi ladang pembantaian
membuatnya jadi noktah-noktah hitam sejarah
peradaban terseok-seok nyaris hilang arah.
Terkutuklah kekerasan
yang mengubah manusia jadi serigala kelaparan
membuatnya tega mengunyah jantung sesamanya
dan minum darah mengucur dari dalamnya.
Terkutuklah manusia
yang mengubah kemanusiaan jadi sekedar tanda baca
di antara belantara dokumen politis
sementara manusia yang sebenarnya sedang meregang tragis
di antara belulang dan kerangka.
Terkutuklah diriku
yang hanya bisa menangis pilu
membuatnya jadi puisi yang segera dimakan debu
dibawa angin lalu. Â
Terkutuklah...
---
kota daeng, 4 Juni 2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI