Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Memburu Matahari

27 April 2018   21:54 Diperbarui: 27 April 2018   22:01 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kali kepala membunyikan lonceng
kita memburu matahari yang tinggalkan jejak obsesi bersama fatamorgana
kita tanggalkan hati untuk mengejar bahagia
tanggalkan hening untuk mengejar ketenangan.

Setiap kali lonceng melecut adrenalin
kita menyeret dan memuntir gir
agar roda-roda ekonomi masih berputar untuk piring kedua dan ketiga
lelah menggigit rasa
tapi pantang matahari terbenam untuk kita.

Setiap kali adrenalin melesakkan darah ke kepala
Kita kembali terbenam dalam statistik dan dadu kemapanan
sampai terlupa
berapa banyak kisah berarti yang harus dilepaskan
untuk menggenggam kertas peluang tanpa jiwa.

Sesekali kita mesti terpekur
karena dibanting keras oleh kehidupan
agar kita berhenti berlari
membiarkan matahari terbenam untuk kita dan terbit untuk mereka.

Sesekali kita mesti terperosok
jauh ke dalam kelemahan kita
untuk menemukan apa yang kita cari jauh di luar kekuatan kita.
Agar tersadar dalam kontemplasi
melihat dalam bayangan
dan menemukan dalam diam...

...hening dan bahagia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun