Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ketakutan Abud di Tahun 2030

22 Maret 2018   22:13 Diperbarui: 22 Maret 2018   22:32 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IlustrasI: womenworking.com

"Setiap punya pacar, selalu ending-nya sedih seperti ini. Kalau bukan diputusin, ya ditinggalin. Beda sama kamu, sekarang sudah punya istri, anak."

Parjo kembali menepuk-nepuk pundak Abud.

"Jangan punya pikiran gitu dong. Pikiran itu sebagian daripada doa."

"Habis bagaimana lagi? Saya jadi tambah takut tahun 2030 negara kita benar-benar bubar, Jo."

Parjo kembali terkejut. Dari urusan cinta-cintaan kok tiba-tiba jadi urusan politik. "Maksud kamu?"

"Lah, negara kita belum bubar begini saja, saya gak nikah-nikah, bagaimana kalau beneran bubar?"

Mendengar curhat kawannya itu, Parjo jadi tertawa terpingkal-pingkal sambil menepuk bahu Abud keras-keras. Abud sampai hampir jatuh terjengkang dari atas balai-balai.

"Abuud, Abud! Eh, kalau kopinya tidak kamu minum sekarang, negara kita nanti benar-benar bubar. Ayo diminum!"

 ***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun