Mereka dewasa bersama
puing-puing benua
mereka makan debu perang
dan minum sayatan pedang.
Mereka sanggup bernapas
dalam udara yang diracuni sihir
mata mereka adalah pelita
dalam gelap gulita mimpi
mereka adalah bayangan
yang menghantui para penebar mantra.
Setiap tetes peluh dan darahnya adalah tameng
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!