Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kartu Kuning

3 Februari 2018   21:35 Diperbarui: 3 Februari 2018   22:10 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari http://www.cer.eu/

Degup jantung memburu
napas tersengal
Tapi aku terus berlari dikejar nyali
.
Offside!
seru penonton
Kartu kuning!
sorak penonton
ini offside kesekian, kartu merah!
umpat penonton.
.
Untunglah tiada wasit dalam laga ini
yang ada hanya
aku
bola
kamu
dan
gawang di belakangmu.
.
Degup jantung hilang
napas tercekat
aku berhenti berlari lupakan nyali
tanganmu teracung tinggi bersama kartu kuning
untukku?
.
Bukan, katamu malu-malu
Ini kartu kuning untukku sendiri
lalu kamu menyingkir dari depan gawang.
.
Setelah gol yang indah
aku pun rebahkan diri
ingin pingsan sepuasnya
di lapangan hatimu.

---



kota daeng, 3 Februari 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun