"Wait... Bang, jangan-jangan ini gara-gara WA semalam, yak?"
Gantian Udin yang mulai bingung.
"Iya," sahutnya.
Seketika itu meledaklah tawa Mayang.
"Bang, sorry, bang. Tadi malam itu, HP Mayang dipegang si Lia tetangga rumah. Dia pakai nonton drakor sampai kuotanya abis. Isengnya kumat, jadi dia ngerjain abang."
"Jadi... jadi, yang whatsapp-an tadi malam si... si Lia?" tanya Udin lemas.
"Iya, Bang. Sorry, ya. Mayang tidak sempat lagi klarifikasi lagi, soalnya kuotanya abis. Ini baru mau diisi."
"Jadi... jadi," Udin hampir nangis.
Mayang tersenyum geli begitu pula cowok di sampingnya. "Udah, Bang. Jangan sedih. Mayang masih mau kok temenan sama abang. Kan Abang Udin cowok paling baik se-Indonesia Raya. Tapi sekarang...,"
Mayang meraih tasnya dari atas meja.
"...maaf, ya. Mayang sudah janjian sama Boy mau nonton Surat Cinta untuk Karlos. Yuk, Boy!"