Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Belajar Kehidupan di Novel "Eternal Forseti"

28 November 2017   15:58 Diperbarui: 28 November 2017   16:07 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari fiksilizz.blogspot.co.id

Kekuatan lain yang dimiliki oleh Eternal Forseti adalah plot yang mengalir dengan rapi. Selain itu, setting yang dihadirkan di hadapan pembaca menjadi begitu kuat dengan detail demi detail yang rapi. Pembaca bisa dengan mudah menghadirkan dirinya di dalam ruang kerja Frida dan ikut merasakan kekalutan Meita, pemegang otoritas keuangan Forseti Grup melihat sepak terjang Forseti Trans, atau kita ikut ketar-ketir bersama Kania saat membaca laporan penjualan Eternal Expi yang terus menurun.

Pembaca yang mengikuti tulisan-tulisan bu Lis lainnya di fiksilizz.blogspot.co.id pasti sudah familiar dengan gaya penulisan yang dimiliki bu Lis ini. Seperti halnya tulisan-tulisan lain di blog tersebut, kisah Eternal Forseti pun diramu sehingga menghasilkan drama yang benar-benar alami. Tidak seperti kisah ala sinetron di televisi kita yang seringkali begitu absurd. Tokoh protagonisnya begitu sempurna dan tokoh antagonisnya begitu jahat. Padahal dalam hidup sehari-hari, tidak ada orang yang terus-terusan baik atau sebaliknya.

Bahkan seorang Frida Forseti pun pada akhirnya menyingkapkan sisi manusianya yang lain, bisa larut dalam ketakutan dan cinta seperti manusia pada umumnya.

Kekuatan Eternal Forseti yang satu ini bisa berbalik jadi kekurangan bagi pembaca yang menyukai konfrontasi yang tajam antar tokoh ceritanya. Bagi pembaca yang hobi dengan konflik yang ekstrim, Eternal Forseti bukan pilihan yang direkomendasikan.

Nah, petikan kisah yang saya tulis pada paragraf pembuka adalah penggalan dialog Frida dan Rinnel, pacar Kania pada saat klimaks cerita mulai bergeser ke anti klimaks cerita. Ini salah satu bagian favorit saya, karena ternyata memang tidak ada satu orang pun yang benar-benar jahat dan benar-benar baik di dunia ini. Semua orang punya kedua sisi, terang dan gelap. Hanya hal sisi mana yang akan kita pelihara dan tumbuhkan itu adalah pilihan kita masing-masing.

Akhir kata, Eternal Forseti mengingatkan kita tentang nilai-nilai dalam kehidupan tentang cinta, keluarga, kejujuran dan pengorbanan yang sebenarnya sederhana tapi seringkali kita abaikan. Yang belum punya novel terbitan Jentera Pustaka ini, jangan tunggu lama-lama. Segera beli novelnya dan selami pelajaran kehidupan di dalamnya.

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun