Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Puerto dan Pos 12

30 Oktober 2017   16:44 Diperbarui: 30 Oktober 2017   16:49 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di atas pepohonan, purnama telah paripurna. Ini malam saat energi hitam mereka mencapai puncaknya.

Aku menggenggam jantungnya erat, dan membiarkan irama denyutannya menjalari tanah, akar pepohonan dan udara malam sedingin es.

Kapten! Belokkan kendaraannya sekarang! Pos 12 adalah neraka malam ini!

"Kapten! Maaf, tapi sepertinya jenazah Puerto tadi bergerak dan bersuara," ucap salah satu prajurit dengan wajah ketakutan di belakang kursi Sang Kapten.

"Kamu ini ada-ada saja..."

...dan namaku bukan Puerto, Kapten!"

Kapten terkejut, dan sopir mobil menginjak pedal rem kuat-kuat.

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun