Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Daun Jati

6 September 2017   15:50 Diperbarui: 9 September 2017   19:19 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari https://3gindonesia.id

Satu lagi daun jati menguning dan mati
rebahkan diri
mereka rayapi ibu bumi
sebelum dijemput matahari.

Diri boleh pergi
tapi rumah harus abadi
mereka dan pengorbanan suci
akan ditulis semesta di atas prasasti musim semi.

Saat itu
pucuk-pucuk baru akan tumbuh
menjadikan rumah lagi menghijau
sebelum matahari memanggil kemarau.

Kita pun seperti daun jati
dunia kita boleh pergi
tapi bumi kita harus terus abadi.

---

Tobadak, 2 September 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun