Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pintu

4 Mei 2017   21:07 Diperbarui: 4 Mei 2017   21:08 1670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Senyap
gelap
sampai sebilah cahaya merobek jantung malam
luruhkan tangis sesak yang tadi dibungkus diam
sepasang mata pun sapa dunia
air mata bahagia.

Lahir
adalah awal kisah
menyusuri jalan-jalan panjang
penuh pintu-pintu yang membuka dan menutup
sampai kita menemukan titik ekuilibrium kita masing-masing.

Bila
air mata
sepasang mata tinggalkan dunia
luruhkan tangis sesak yang tadi dibungkus diam
pertanda bilah cahaya terakhir akan kembali diselimuti malam
gelap
senyap.

Sampai saat itu tiba
sudah berapa pintu yang kita ketuk?
sudah berapa pintu yang terbuka untuk kita?
berapa pintu yang kita buka untuk sesama?
semua akan dihitung.

---

kota daeng, 4 Mei 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun