Selepas senja dia bersama tiga orang kawannya sesama pemuda suku Inhui memanggang elang yang malang itu untuk teman minum tuak. Saat sedang berpesta di sekitar api unggun kecil, pemuda suku Inhui tersebut tidak menyadari kalau bahunya yang terbuka jadi santapan nyamuk-nyamuk hutan.
“Ayo cepat, Prajurit! Kita harus berhasil mengisap darah emas dari tubuh manusia itu,” perintah kepala prajurit nyamuk. Darah emas adalah simbol kedaulatan kerajaan mereka.
---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H