Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kesetiaan

20 Februari 2017   12:49 Diperbarui: 20 Februari 2017   13:14 3374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesetiaan itu seperti takdir
kita seringkali tak perlu bertanya bila dia berawal dan berakhir
atau mengapa dia terjadi?
Kita hanya perlu menjalankannya.

Kesetiaan hadir tiba-tiba
seperti bintang jatuh.
Dia datang saat tanpa sengaja
kita berekonsiliasi
dengan hati nurani.

Kesetiaan tak datang dari pandang mata
karena mata mampu membuat kita berzinah dalam hati
bukan pula dari kata-kata
karena kata-kata adalah madu dan racun dalam satu guci.

Dia bukan sekedar konsensus atau janji
dia melampaui nilai-nilai yang diciptakan kompromi.
Bukan
kesetiaan bukan pula dari cinta
dia jauh melampaui cinta
dia masih ada di sana bahkan ketika cinta tak lagi tersisa

Kesetiaan tumbuh dari hati yang murni
tempat dimana dia berada.
kesetiaan itu lembut
tapi cukup kuat mengikat dan melepaskan.

Seperti takdir
kita seringkali tak perlu bertanya bila dia berawal dan berakhir

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun