Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Tom, Tam dan Pierre

22 Januari 2017   16:44 Diperbarui: 22 Januari 2017   17:00 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan lihatlah, kamu mulai mengabaikan pesanku tentang anak-anak kucing itu. Kamu mulai mengabaikan mereka dan mengejek mereka di depan Pierre. Aku merasa sedih dan marah, Sayang.

Kemarahanku memuncak. Hari ini aku tidak melihat Tom, Tam atau Pierre di sudut rumah manapun. Tidak juga bersama salah satu pelayan.

Mengapa warisan benda mati kamu terima dengan senang hati, tapi makhluk-makhluk tak berdosa itu kamu abaikan. Aku masih di sini, Sayang. Lihat saja, aku akan kembali dan merebut semuanya!

***

Pagi ini udara cukup dingin menyengat. Tapi aku tidak membutuhkan lagi mantel atau syal. Aku telah berada di depan pintu kamar dan memandang nanar ranjang yang dulu kita jadikan tempat memadu kasih.

“Hei, keparat!!” seruku.

Tapi bukan suara seperti itu yang keluar dari mulutku. Sial! Aku lupa aku sedang meminjam raga yang lain.

“Tom?” Kamu bangun dari dekapan Pierre lalu memandangku dan terkejut setengah mati. “Sayang, bukankah minggu lalu kita sudah menyerahkan semua kucing itu ke Bibi Sandra?”

Pierre hanya menggumam tak jelas. Aku pun melompat dan menerjang deras ke atas tumpukan tubuh mereka.

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun