Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen ǀ Mimpi Bertemu Sinterklas

24 Desember 2016   14:24 Diperbarui: 25 Desember 2016   00:14 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: wallpapers13.com

Tadi malam saya mimpi bertemu Sinterklas. Senang sekali rasanya. Topi dan bajunya berwarna merah menyala. Badannya gemuk dan tinggi. Dia baru saja turun dari kereta yang ditarik rusa-rusa dari kutub utara. Saya hanya tahu rusa bernama Rudolf, yang lainnya tidak.

Ada yang aneh. Biasanya Sinterklas selalu gembira dimana saja dia berada. Tapi kali ini dia kelihatan sedih. Saya pun bertanya apa yang terjadi. Ternyata Sinterklas bersedih karena kehilangan alamat rumah seorang anak. Akibatnya masih ada satu hadiah lagi yang belum terantar.

Dia lalu menunjukkan kado besar berwarna biru diikat dengan pita emas.

"Wah, kasihan sekali anak itu."

"Tapi bukan masalah besar, Nak" sahut Sinterklas. "Saya masih memiliki salinan alamatnya di istana mainan. Hanya saja dia akan masuk ke daftar pengantaran besok hari. Tapi ngomong-ngomong... kamu sepertinya belum menerima hadiah dariku, kan?"

Saya mengangguk.

Wajah Sinterklas seperti bercahaya, lalu dia tertawa gembira. Ah, akhirnya kegembiraannya muncul juga.

"Jadi, hadiah ini untuk kamu, Nak. Siapa namamu?"

"Doni... tapi bagaimana dengan anak penerima hadiah itu?"

Dia tertawa lagi.

"Tidak usah khawatir, Nak. Saya selalu punya cukup hadiah untuk siapa pun. Nah, mana tanganmu Doni, hadiah ini milik kamu sekarang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun