Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen ǀ Mimpi Bertemu Sinterklas

24 Desember 2016   14:24 Diperbarui: 25 Desember 2016   00:14 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: wallpapers13.com

Bapak lalu mengusap-usap kepala saya.

"Syukurlah. Berarti belajarnya juga mesti lebih rajin, ya. Berdoanya juga begitu. Eh, kamu masih sering berdoa untuk ibu, kan?"

Saya mengangguk.

Kata bapak, ibu pergi ke surga saat saya berusia satu tahun. Tapi bapak bilang ibu selalu ada di dekat kami. Jadi saya bisa tetap menyapa ibu lewat doa.

"Ya, sudah. Mumpung kamu lagi libur, jaga rumah sebentar ya.  Bapak mau ke rumah bapaknya Husni dulu, ngantar duit plastiknya."

"Siap laksanakan..."

Bapak tertawa lalu menepuk bahuku.

Tak lama kemudian suara motor tua bapak terdengar meninggalkan rumah.

Saat sedang mendorong sepeda saya, muncul iklan Sinterklas di TV. Saya dulu selalu punya cita-cita bisa bertemu Sinterklas sungguhan, yang benar-benar naik kereta salju dengan rusa-rusa terbang, bukan seperti yang ada di TV.

Tapi sekarang, punya bapak yang hebat dan bisa berdoa untuk ibu, cukuplah sudah. Natal sudah lengkap rasanya.

---

Selamat Natal untuk teman-teman yang merayakan. 

Damai di bumi... damai di bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun