Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Travelling? Jangan Lupa Dua Gadget Ini

10 Desember 2016   13:03 Diperbarui: 10 Desember 2016   14:10 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpose berlatar patung Yesus. Gambar dokpri

Multitasking dan rutinitas tanpa jeda seringkali membuat pikiran jenuh, sehingga alih-alih meningkatkan produktivitas,  bekerja terus menerus justru bisa membuat produktivitas kita menurun. Salah satu kiat untuk melepaskan diri sejenak dari kepenatan dunia kerja dan me-refresh pikiran adalah melakukan travelling.

Kemajuan teknologi informasi membuat kita pun semakin mudah menemukan tempat wisata alternatif dengan pilihan budget sesuai kemampuan. Saat berwisata, pengalaman-pengalaman baru juga bisa dibagikan secara instant kepada teman-teman kita. Oleh karena itu travelling telah menjadi bagian dari gaya hidup manusia di zaman sosial media ini.

Beberapa bulan lalu saya berkesempatan melakukan perjalanan ke Toraja, daerah pegunungan yang sejuk sekitar 8 jam perjalanan darat ke arah selatan kota Makassar. Tujuan utama perjalanan ke sana untuk mengikuti training yang diselenggarakan koperasi sekunder kami. Tetapi saat jeda kegiatan, saya dan beberapa kawan memutuskan untuk berkunjung ke objek wisata patung Yesus raksasa yang sedang gencar-gencarnya dipromosikan pemerintah setempat. Kebetulan saat itu beberapa kawan ada yang berasal dari luar Sulawesi, sehingga tidak mau melewatkan kesempatan untuk mengunjungi objek wisata tersebut.

Patung Yesus terletak di kelurahan Buntu Burake, sekitar tiga kilometer di sebelah timur kota Makale.  Dari arah jalan poros kota Makale-Rantepao, mobil kami memotong ke arah kanan pada pertigaan yang mengarah ke Buntu Burake. Setelah melewati pertigaan, kami melalui jalan yang menanjak sampai ke lokasi wisata.

Sesampainya di lokasi, mobil pun ditepikan ke tempat parkir yang telah disiapkan. Tidak ada karcis masuk khusus. Pengunjung hanya diminta untuk mengisi buku tamu dan mendonasikan isi dompetnya sesuai kerelaan untuk membantu perawatan objek wisata.

Kemudian dari arah areal parkir sampai ke bangunan patung Yesus kami harus berjalan kaki melewati puluhan anak tangga lebar yang terus menanjak. Saat itu hari menjelang sore tetapi terik matahari masih terasa di ubun-ubun, jadi stamina lumayan terkuras. Salah satu bapak sampai harus rehat sejenak untuk mengatur napasnya. Untunglah udara sejuk pegunungan mulai terasa menyapa tubuh kami.

Rasa capek terbayar tuntas begitu kami sampai pada bangunan patung Yesus. Kami pun menarik napas sepuasnya untuk memenuhi paru-paru dengan segarnya udara pegunungan. Mata pun terpuaskan saat menyaksikan kemegahan patung tersebut serta cantiknya panorama kota Makale dan sekitarnya dari  puncak bukit.

Ketinggian patung mulai dari landasan sampai ke ujung patung sekitar 40 meter. Jika hanya menghitung ketinggian patung, sebenarnya masih ada beberapa patung Yesus di tempat lain yang lebih tinggi yaitu patung Kristus Raja yang ada di Portugis (110 meter), disusul patung Yesus di Polandia (52 meter). Tetapi jika menghitung ketinggian patung dari permukaan laut, maka patung Yesus di Toraja inilah jawaranya. Bukit yang menjadi tumpuan patungnya saja saja sudah berada pada ketinggian 1.100 meter dari permukaan laut, jauh lebih tinggi dari Patung Yesus Penebus di Brazil yang hanya 710 meter dari permukaan laut.

Patung Yesus di Buntu Burake Toraja. Dok.pribadi
Patung Yesus di Buntu Burake Toraja. Dok.pribadi
Selain memuaskan mata, di tempat wisata ini kita juga bisa berbelanja aksesoris khas Toraja seperti Sepu’ (tas tangan dari kain tenun Toraja), manik-manik, kalung dan gelang eksotis khas Toraja sampai souvenir Patung Yesus dengan harga terjangkau.

Sebelum turun kembali ke areal parkir, kami pun  menyempatkan diri untuk mampir ke lapak-lapak pedagang aksesoris ini dan berbelanja oleh-oleh.

Demikian perjalanan singkat kami yang cukup berkesan. Memang masih ada sarana prasarana yang butuh pembenahan, seperti lahan parkir yang belum dicor dan jalan masuk yang masih berupa jalan pengerasan, belum sepenuhnya diaspal. Walaupun demikian, lokasi wisata ini tetap ramai diserbu pengunjung baik dari Toraja maupun luar toraja.

Berpose berlatar patung Yesus. Gambar dokpri
Berpose berlatar patung Yesus. Gambar dokpri
Saat bepergian seperti ini, apalagi tanpa perencanaan sebelumnya, saya selalu membawa minimal duagadget ini.

Smartphone

Selain sebagai alat komunikasi, fitur-fitur anyar yand dimiliki smartphone semakin membuatnya jadi gadget multiguna.Kamera, music player, games sampai desktop mini untuk mengatur pekerjaan kantor bisa disatukan dalam satu perangkat. Kameranya dapat digunakan untuk merekam gambar atau video buat dokumentasi perjalanan kita. Dengan demikian, pengalaman travelling dapat diputar kembali pada saat kita ingin bernostalgia. Tentu baik jika memiliki kamera yang lebih canggih seperti kamera DSLR. Tetapi jika dana belum mencukupi, smartphone pun bisa digunakan. Apalagi untuk smarphone terbaru fitur kameranya sudah semakin memadai seperti autofocus, face detection,exposure yang bisa disesuaikan dan gambar yang lebih tajam.

Selain itu smartphone yang terhubung dengan internet dapat digunakan untuk berbagi momen dengan teman-teman lewat sosial media. Saya juga menggunakan smartphone untuk untuk mencari informasi-informasi yang dibutuhkan sepanjang perjalanan, seperti mengetahui dimana posisi kita atau mengecek jadwal penerbangan juga membuat pencatatan keuangan selama perjalanan

Powerbank

Serunya travelling dan menikmati panorama di depan mata serta berbagi kabar dengan dunia seringkali terganggu hanya karena masalah sepele, daya gadget yang terbatas. Makanya saya juga mewajibkan diri membawa powerbank kemana-mana sebagai sumber daya alternatif saat darurat saat bepergian. Semakin besar kapasitas powerbank semakin bagus, tetapi tetap disesuaikan dengan daya dari gadget yang digunakan.

Gadget pendukung

Jika waktu untuk mempersiapkan diri lebih panjang, saya biasa membawa perangkat elektronik pendukung seperti misalnya headset, laptop dan storage tambahan. Headset digunakan untuk mendengarkan musik favorit dari smartphone saat sedang mobile atau menunggu kedatangan bus atau pesawat. Laptop berguna untuk mengedit gambar atau menonton film favorit sebelum istirahat malam. Membawa storage tambahan seperti flashdisk atau hardisk eksternal juga penting untuk segera memindahkan file berkapasitas besar dari gadget yang kita gunakan untuk mengabadikan momen.

Kadang-kadang di tempat yang akan kita sambangi kekuatan sinyal atau jaringannya kurang maksimal jika hanya mengandalkan HP atau tablet sebagai antarmuka dengan internet. Jadi tidak ada salahnya juga mempersiapkan modem portabel untuk membantu kita tetap terhubung dengan internet.

Tidak perlu bingung mencari toko yang menjual gadget dan perangkat elektronik lainnya untuk menunjang travelling kita. Silahkan berkunjung dan berbelanja di Electronic City terdekat. Electronic City bekerja sama dengan vendor-vendor elekronik papan atas menyediakan kebutuhan perangkat elektronik mulai dari gadget sampai perkakas rumah tangga yang kita butuhkan. Selain menawarkan aneka pilihan dengan harga terbaik, Electronic City juga menunjang penjualannya dengan layanan purnajual yang prima. Untuk melihat penawaran-penawaran terbaik dari Electronic City silahkan perkunjung ke portal berikut.  

Nah, kembali ke soal travelling, persiapkan juga beberapa perangkat non elektronik yang ikut menunjang kenyamanan travelling kita, seperti tripod atau monopod (yang biasa kita sebut tongsis) untuk membantu kita mengambil gambar, lensa tambahan seperti wide angle lens dan perangkat lain yang kita butuhkan.

Selamat ber-travelling.

---

Referensi:

www.goodnewsfromindonesia.id

Link sosmed:

twitter

facebook

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun