Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Badrun Pun Ogah Makar

3 Desember 2016   11:45 Diperbarui: 3 Desember 2016   14:47 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari: http://www.panoramio.com/photo/75772392

Di ujung malam yang senyap, Badrun dan Omes nyaris terlelap. Untunglah nyamuk-nyamuk yang patroli di sekitar pos ronda sudah kebal dengan obat anti nyamuk bakar yang diletakkan di sudut pos. Jadi nyamuk-nyamuk itu masih bisa menjaga kesadaran mereka berada di level siaga 4. Biar kalau ada maling masuk kampung mereka masih bisa bergerak cepat.

Akhirnya setelah waktu menunjukkan pukul satu dini hari mereka pun memutuskan untuk bergantian tidur.

Tetapi sebelum itu keduanya larut dalam pembicaraan serius.

“Mes, menurut kamu bagaimana sih Pak Kades kita yang baru ini?” tanya Badrun sembari menepuk nyamuk yang tiba-tiba nangkring di jidat kawannya. Omes yang kaget setengah mati pun marah dan balas menepuk jidat Badrun… pakai sendal kulit.

“Apanya yang bagaimana?” sahut Omes ketus masih menyisakan amarahnya.

“Ya itu, menurut kamu dia itu bagus gak sih?”

Omes keheranan.

“Loh, kalau gak bagus warga pasti gak milih dia, Oon!”

“Ya, tapi….”

“Tapi apa?”

“Kamu gak jengkel apa, begitu Pak Kades naik tunjangan kita langsung diturunkan?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun