Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Demonstrasi dan Lelaki Tua

3 November 2016   17:44 Diperbarui: 3 November 2016   18:00 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari: https://www.flickr.com/photos/84859785@N00/394609508

Pada sebuah konstelasi politik, massa bergerak

jalan raya dan bumi berderak

jantung-jantung nyaris menahan detak

hujan pun tidak berani mencipta riak

mata-mata melotot, bibir kering berteriak-teriak.

.

Lelaki tua penjaja cendol terbelalak

di depan mata bukan pembeli beringas tumpah ruah

kaki kurus gemetar hati menciut gentar.

.

Gerobak cendol pun ditarik perlahan, roda memutar sengsara

menjauh segera

sembunyi di balik asap yang mengepul dari ribuan kepala.

.

Satu kali

dua kali

ledakan demi ledakan mengibiri nyali.

.

Tukang ojek memutar arah

berlalu secepatnya dari umat amarah

penjaja koran berlari tak tentu arah

.

Lelaki tua mau ikut berlari tapi gerobak cendol tak mampu menjaga diri

akhirnya mereka terus bersembunyi dibalik tirai yang dirajut matahari

mempertahankan rupiah penghabisan dan masih terus menanti.

.

Massa terus bergerak

berteriak

suara ledakan menggelegak

asap dimana-mana

.

Lelaki tua gemetaran

dia dan gerobak cendol masih bersembunyi ketakutan.

-----

kota daeng, hari mines satu aksi 4 November 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun