Merah pekat jadi putih bersih
tangis pilu jadi tawa bahagia
awal kematian jadi ujung kelahiran
.
Aku berada di depan sebuah jembatan gading
menjejak rerumputan yang hijau sejauh mata memandang
udara bersih berlimpah kehidupan.
Dunia antah berantah begitu damai siang ini
padahal mereka jadi saksi jejak-jejak kematian yang kutinggalkan di belakang
.
Bayi-bayi mungil dengan sayap merpati
menari gembira di bawah awan-awan putih .
Mereka sedang menistakan kematian
dengan memuja dan merayakan kelahiran
.
Ah
Aku ingin lebih lama berada di sini
di antara surga yang dihadirkan sayap-sayap mungil ini.
Tetapi nisan yang memayungi raga belahan jiwaku
lebih ingin sendiri.
.
Merah pekat jadi putih bersih
tangis pilu jadi tawa bahagia
awal kematian telah jadi ujung kelahiran.
---
Kota daeng, penghujung September 2016
terinspirasi dari cerpen [Fiksi Horor dan Misteri] Malaikat-malaikat Mungil