Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ahmad Dhani Hati-hati, Benci dan Cinta Beda Tipis

20 Agustus 2016   17:33 Diperbarui: 20 Agustus 2016   17:37 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai dari menghembuskan polemik ke media, mengumpulkan kawan-kawan seperjuangan, mencari tahu apa-apa saja kelemahan Ahok sampai mengorganisir massa yang kontra dengan kepemimpinan Ahok. Pendeka kata, AD cukup getol mempelajari jurus-jurus yang bisa digunakan untuk menjatuhkan Ahok.

Sepertinya seluruh energi dan pemikiran AD dikerahkan kepada Ahok terus menerus untuk mencari senjata-senjata baru guna menjegal jalan Ahok menuju kursi DKI 01 pada Pilgub nanti. Saya benar-benar salut kepada AD karena ini bukan pekerjaan mudah. Butuh keseriusan, tekad, komitmen dan konsentrasi yang prima.

Yang harus menjadi catatan adalah apa sebenarnya yang menjadi motivasi dasar di balik itu semua?

Kalau untuk kemaslahatan masyarakat, artinya perjuangan AD itu luhur dan pasti akan diberikan jalan oleh Yang Maha Kuasa. Tapi kalau segala perjuangan itu hanya sekedar  menyalurkan rasa “benci” dan dilandasi prinsip yang penting bukan Ahok, rasanya terlalu mahal biaya dan sumber daya yang harus dikorbankan.

Lagipula kembali kepada point tulisan di atas, benci itu beda-beda tipis dengan cinta.

Hanya tidak tahu ya, kalau jenis benci-nya seperti ini kira-kira bisa tidak suatu saat berubah jadi cinta? Bisa tidak, bisa iya. Kalau tidaksih tidak masalah, artinya konsistensi AD harus diacungi jempol. Nah, yang bahaya kalau iya.

Sekedar intermeso, pembaca sekalian. Salam malam Minggu. (PG)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun