Mereka melangkah terburu-buru. Tetapi saat sampai di halaman, langkah mereka terhenti. Di hadapan mereka, di tengah-tengah halaman itu terbentang barisan prajurit kerajaan Basalto dengan senjata tongkat sihir di tangan masing-masing. Sepertinya mereka menggunakan posisi siap tempur. Mata-mata mereka terlihat sangat awas, seolah-olah tiga penyihir di depan mereka ini adalah buronan berbahaya yang harus dilumpuhkan segera.
Seketika itu udara di antara mereka pun serasa dipenuhi hawa mencekam.
Di tengah-tengah barisan prajurit itu, Basalto berdiri dengan mantap. Sekalipun ekspresinya terlihat tenang, Ruby tahu pikirannya sedang bergejolak hebat.
“Sialan, Thores!” geram Emerald.
“Kita selesaikan masalah ini dengan mudah, Kawan. Aku tidak pernah mengusik kepentingan kalian di kerajaan masing-masing, jadi marilah kita hidup tanpa saling menggangu satu sama lain. Jika kalian pergi baik-baik dari tempat ini, aku anggap masalah hari ini selesai. Bagaimana?” seru Basalto.
----------
(bersambung)
Pertama kali ditayangkan di blog planet-fiksi.blogspot.com dalam rangka event
#Tantangan100HariMenulisNovelFC
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H