Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

[Basalto Terakhir] Rahasia Terkelam Basalto

4 Juni 2016   16:06 Diperbarui: 4 Juni 2016   16:08 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ametys dan Emerald menatap tak percaya.

“…juga sepertinya aku melihat kitab kuno disitu. Kitab dengan sampul bergambar xxxx. Jangan-jangan dia juga ada kaitannya dengan kitab sihirmu yang hilang, Kesha.”

Emerald geram.

“…jika benar, semuanya jadi berhubungan sekarang. Tongkat sihir perak, penyihir berilmu tinggi yang mengenali seluk beluk istanaku…”

“Apapun yang terjadi kurasa sekarang kita sebaiknya menyusul Thores untuk memintanya menceritakan kebenarannya,” sambung Ametys.

“Benar. Apalagi dia sudah membawa pergi semua benda-benda itu.”

“Tanpa portal sihir dia tidak bisa memindahkannya jauh-jauh. Tapi kita mulai mencari darimana?”

Ruby memandang arah padepokan dari balik jendela.

“Satu-satunya tempat yang aman untuk menyembunyikan perkamen dan kitab sihir hitam itu adalah di padepokan. Banyak tempat penyimpanan rahasia di sana.”

“Jadi, tunggu apa lagi kawan-kawan. Ayo segera kesana.”

Ketiga penyihir itu pun kelua dari ruang kerja Basalto. Mereka lalu keluar dari istana, tetapi bukan dari pintu utama, melainkan dari salah satu pintu kecil yang menghubungkan istana dengan halaman samping padepokan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun