Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

[Basalto Terakhir] Raja-raja Baru

25 April 2016   15:49 Diperbarui: 25 April 2016   16:52 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruby tersenyum.

 “Selamat datang kembali, Tuan Putri,“ sahutnya.

Keesokan harinya, keadaan Sang Putri semakin membaik. Sepanjang siang itu, Ruby terus berusaha mengembalikan keadaan pikiran Sang Putri seperti semula.

Menjelang sore, Sang Putri berhasil mendapatkan seluruh kesadarannya kembali. Kesembuhannya itu mendatangkan kebahagiaan luar biasa. Senyuman hangat dari ayah dan seluruh anggota rombongan kerajaan pun terlihat kembali.

Ruby hendak diberikan banyak hadiah oleh Sang Raja, tetapi dia menolaknya dengan santun. Dia hanya berusaha membaktikan ilmu yang dimilikinya.

Raja pun mengalah dengan keinginan Ruby, tetapi sebelum bertolak kembali ke kerajaan, dia bersikeras meninggalkan pundi-pundi berisi perhiasan emas dan batu-batu berharga kepada Ruby.

Pagi-pagi benar mereka telah berangkat pulang kembali dengan wajah bercahaya dan penuh kegembiraan.

******

Cerita-cerita serupa juga terdengar dari desa-desa kaum sihir lainnya dimana Emerald dan Ametys berada. Dari barat Gopalagos, kabar lainnya terdengar kalau Basalto telah dilantik oleh Guru Shandong menjadi pemimpin baru padepokan. Ketiga kawannya ikut bahagia mendengar berita tersebut. Memang dari antara mereka berempat, sepertinya Basalto-lah yang paling tepat menggantikan posisi Sang Guru.

Guru Shandong yang sudah benar-benar menyerahkan jalannya padepokan kepada Basalto pun menggunakan waktu pensiun sepuasnya. Dia suka bertani, dan sesekali melakukan perjalan jauh mengunjungi ketiga muridnya yang lain di berbagai penjuru Gopalagos.

Tahun-tahun berlalu, dan keempat penyihir muda kini telah menjadi penyihir yang menjadi panutan di tempat mereka masing-masing. Kaum sihir yang awalnya tercerai berai, mulai bersatu, membentuk tempat tinggal bersama yang lebih luas dan lahirlah kerajaan-kerajaan kaum sihir seperti halnya kerajaan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun