Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[HUT RTC] Maha Guru Telah Pergi

13 Maret 2016   09:18 Diperbarui: 13 Maret 2016   13:05 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi gambar dari: Chanel Youtube Source4pott"][/caption]minggu kedua (terinspirasi novel)

 -- 

Sebuah suratan di bawah langit magis mengharuskan kita berbelasungkawa dalam air mata dan syair.

Sebuah pusara berwarna putih awan telah menunggu bersama takdir

seorang Maha Guru telah pergi tanpa kata-kata terakhir

.

Kenang, kenanglah semua ajaran dan petuahnya

tentang kekuatan yang selalu bisa bangkit dari kelemahan

tentang kebijaksanaan yang pernah membawamu pada hutan terlarang dan menuntunmu kembali pulang

tentang cinta termurni yang harus dipanggil dari pintu hati yang paling dalam

tentang keajaiban bernama komitmen dan kesetiaan yang mampu memberimu keajaiban lain bernama kedewasaan

tentang bagaimana kebaikan dari kejahatan bisa berada dalam dirimu dalam waktu dan tempat yang sama.

Kamu  tak bisa memisahkannya, namun kamu bisa memilih.

.

Meskipun kamu masih harus berjuang, kamu tidak akan menjadi sempurna.

Sama seperti cermin retak yang dirawat peri rumah, kamu akan dibutuhkan dan kamu akan merasakan kepedihan.

.

Dan kini sampailah kita pada penghormatan terakhir.

Bersama centaur, raksasa, para peri dan sungai yang mengalir

mari menghantar Sang Maha Guru menuju peristirahatan terakhir. 

*** 

Makassar, 13 Maret 2016

 

Sumber Inspirasi:

Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran karya J.K. Rowling 

 Sinopsis singkat:

Pada tahun ke-enam di sekolah sihir Hogwarts, banyak perubahan yang terjadi dalam hidup Harry Potter. Pangeran kegelapan, Lord Voldemort semakin kuat, sehingga Kepala Sekolah, Prof. Dumbledore merasa penting untuk segera memberitahu rahasia-rahasia sihir kegelapan kepada Harry. Sembari berburu Horcrux, pecahan-pecahan jiwa Voldemort, Harry menemukan keasyikan baru dari pelajaran Ramuan lewat buku peninggalan "pangeran berdarah campuran". Di saat yang sama, sebuah konspirasi tengah terjadi antara para pelahap maut dan seorang murid serta guru dalam sekolah Hogwarts. Sampai pada sebuah malam yang paling kelam dalam sejarah Hogwarts, Harry menyaksikan dengan mata kepala sendiri Prof. Dumbledore tewas di ujung tongkat sihir, dan yang menyakitkan, dia tidak bisa melakukan apa-apa untuk mencegahnya.  

...

dan Harry tahu, tanpa mengetahui bagaimana dia bisa tahu, bahwa burung phoenix itu telah pergi, telah meninggalkan Hogwarts untuk selamanya, sama seperti Dumbledore telah meninggalkan sekolah, telah meninggalkan dunia... telah meninggalkan Harry.

 

Karya ini diikutsertakan untuk memeriahkan HUT Perdana Rumpies the Club.

[caption caption="Ilustrasi gambar dari: RumpiesTheClub@dok"]

[/caption]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun