Taufik kaget disumpahi seperti itu. Tapi karena sudah sangat paham tabiat istrinya saat lagi cemburu, dia mencoba memakluminya.
“Bapak, ibu dikejar dong, kayak di film-film Korea itu,” celetuk Endah.
Taufik menghardik, “Kejar,… kejar! Jalan aja susah! Kamu tuh terlalu banyak nonton pilem. Mulai sebentar remote TV bapak yang pegang…,”
Setelah itu Taufik bermaksud meminta bantuan Septi untuk mengganti Marni menopangnya. Tapi Farhan buru-buru menjajari langkah Taufik.
“Biar saya aja, bang…”
Tapi saat itu ekspresi Taufik berubah. Meringis. Dia tiba-tiba merasa ngilu seketika di sekitar pinggangnya. Dia menekan pinggang dengan kedua tangannya berharap rasa sakit itu segera mereda.
“Kenapa, bang?” tanya Farhan.
“Gak tahu nih. Tiba-tiba sakit…”
Ekspresi Borlan lain lagi. Dia terkesima dengan pemandangan itu.
“Wah, sumpah emak manjur banget…”
Taufik melotot.