Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Yang Harus Dilakukan Mak Comblang Saat Kopdar

21 Februari 2016   21:46 Diperbarui: 21 Februari 2016   22:17 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi gambar dari: sprudge.com"][/caption]

Pernah diminta menjadi broker cinta alias mak comblang?

Saya pernah. Beberapa kali malah. Hanya seingat saya ‘para korban’ saya belum ada yang berhasil sampai ke jenjang pernikahan. Haha. Paling banter hanya jadi teman satu sama lain saja.

Gagal?

Iya, kalau sukses tidaknya kerja mak comblang ditentukan dari berhasil tidaknya yang di-comblangin jadi sepasang kekasih sampai ke jenjang pernikahan.

Tapi kalau level penilaiannya diturunkan sedikit, dari harus nikah menjadi menjalin persahabatan yang lebih dekat, bisa dikatakan berhasil. Ada kawan saya yang sebelumnya tidak saling mengenal lalu berkat saya mereka jadi saling kenal dan bersahabat. Dan saya berbangga hati untuk itu. Toh, kalau untuk urusan cinta tidak kesampaian, masih banyak manfaat dari sebuah persahabatan. Bisa saling mendukung untuk urusan sosial, saling menolong dalam kesusahan, bisa jadi mitra bisnis dan lain-lain.

Peran yang paling sulit adalah menjadi mak comblang dari kawan lelaki dan perempuan yang belum saling kenal sama sekali. Berarti tugas pertamanya adalah menjadi panitia kopdar (kopi darat atau hangout) dan hadir pada saat kopdar untuk saling memperkenalkan kawannya satu sama lain.

Tempat kopdar bisa di mana saja. Bisa di resto, café, taman, gym, kampus, salon dan tempat-tempat lain yang relevan untuk mempertemukan kawan kita. Bagian yang paling penting dari kopdar adalah membangun situasi untuk mengakrabkan mereka satu sama lain. 

Nah, ada beberapa kiat sederhana yang bisa dilakukan mak comblang saat kopdar terjadi. Saya mencoba berbagi kepada pembaca sekalian, siapa tahu berguna kalau suatu hari diminta untuk jadi mak comblang dari rekan-rekannya yang belum mengenal satu sama lain.

Jangan One Man Show

Memang mungkin awalnya, kamu yang akan mendominasi pembicaraan. Apalagi jika teman-teman kamu pemalu dan sungkan membuka pembicaraan. Tapi setelah pembicaraan mulai mengalir, biarkan mereka yang menjadi penguasa percakapan. Kalau mereka masing sungkan juga, carilah topik yang bisa menghubungkan mereka berdua. Seperti kesamaan hobi, kesamaan karir, kesamaan daerah asal dan lain-lain. Biasa ini berhasil.

Endorsement

Karena misi kamu adalah membuat keduanya lebih akrab, lebih baik lagi kalau mulai saling mengagumi satu sama lain, tonjolkanlah kelebihan masing-masing kawan kamu. Biar tidak terlalu nampak modus yang satu ini, kemaslah dalam percakapan biasa namun mengena. Misalnya untuk mengatakan kalau kawan kamu jago masak, kamu bisa memulai percakapan dengan mengatakan “Eh, klapertart kamu kemarin enak loh, itu kamu buat sendiri ya?” atau untuk mengatakan kalau teman kamu ini orang penting di perusahaannya kamu bisa bilang “Bro, kemarin saya lihat status lagi di bandara? Habis dari mana lagi?” Setelah itu dengan panduan-panduan seperti itu, biarkan mereka membuka identitas dirinya masing-masing. Atau kalau memang kamu tidak suka basa-basi seperti itu langsung saja endorsement-nya. Misalnya “Bro, kawan aku yang satu ini jago masak loh!” Tapi yang perlu diingat adalah jangan berlebihan dan jangan menipu. Hubungan yang diawali dengan kebohongan biasa tidak akan bertahan lama.

Memberi Space

Kamu harus memberi mereka space untuk lebih mengenal satu sama lain lagi. Apalagi kalau pembicaraan antara keduanya sudah mulai mengalir. Jadi kalau kopdarnya bertiga, kamu bisa mencari alasan untuk menjauh sementara dari tempat pertemuan. Misalnya kalau kopdarnya sambil dinner, kamu bisa pamit ke toilet dulu. Tapi jangan buru-buru balik. Biarkan mereka bercakap berdua beberapa saat lamanya.

Follow Up

Sebenarnya kalau pertemuan pertama ini sudah sukses, sebagian besar tugas kamu sudah selesai. Pastikan saat kopdar usai, mereka sudah menyimpan nomor contact masing-masing, sudah berbagi WA, Line, Pin BBM dan lain-lain. Sukses tidaknya hubungan mereka selanjutnya akan kembali ke niat mereka masing-masing. Kamu paling tinggal cek dan kroscek saja ke kawan kamu masing-masing bagaimana kabar hubungan mereka.

Setelah kopdar sukses, kita tinggal mendoakan saja yang terbaik buat mereka. Kalau memang jodoh kita patut bersyukur. Kalau bukan jodoh, kita juga bersyukur karena berhasil membangun tali silahturahmi antar dua orang yang sebelumnya belum akrab satu sama lain. Ini adalah berbuatan baik yang harus kita banggakan. (PG)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun