[caption caption="ilustrasi gambar dari: www.fnetravel.com"][/caption]
James dan Carla bergandengan mesra melewati lobi sebuah hotel berbintang di belantara New York. Gadis resepsionis yang manis menyambut mereka dengan senyum merekah.
“Saya sudah revervasi tiga hari lalu. James.”
Resepsionis pun mengutak-atik keyboard komputernya. Tak lama kemudian, dia kembali tersenyum ke arah tamunya.
“Benar, tuan. President Suite nomor 802.”
“Oh, James. Aku tersanjung sekali…,” ucap Carla.
“Apapun untukmu, sayang.”
“Anda berdua nampak penuh cinta malam ini,” goda resepsionis. “Oh ya. Boleh minta kartu identitas anda, tuan?”
“Well, kami sedang… berbulan madu,” sahut James sambil mengeluarkan kartu pengenal dari dompetnya.
Carla tersenyum genit dan semakin menggelayut manja.
Tak lama kemudian handphone-nya berbunyi. Dia merogoh tasnya dan terkejut saat menatap layar handphone, lalu menjauh dan menerima panggilan tersebut. Semenit kemudian dia kembali ke depan resepsionis dengan ekspresi ketakutan.
“James, antar aku sekarang! Suamiku sedang dalam perjalanan pulang!”
“Haah?! Katamu dua hari lagi…”
“Meeting-nya selesai lebih cepat!”
James nampak kebingungan.
“James…??!”
“Baik, baik… ayo kita berangkat. Mudah-mudahan kita masih bisa mengejar pesawat terakhir ke Los Angeles.”
“Telepon travel, cepat!”
James dan Carla kembali melewati lobi hotel buru-buru. Keduanya tak lagi mesra.
Kini giliran resepsionis hotel yang melongo kebingungan bersama kamar president suite yang dibatalkan dan kartu pengenal yang ketinggalan.
___________________________
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H