Malam menggigil, memanggil rembulan setengah purnama menemani.
Setiap tetes bening iringi guruh dan badai bernyanyi,
Tentang kotaku yang meredup hampir mati.
.
Bocah-bocah petir telah berulah lagi,
menyambar, membakar, DUARR!!
lalu pergi tanpa basa-basi
746 Mega Watt seketika modar!
.
Separuh nur dan kehangatan kota pun pergi
membuat malam menggigil setengah mati
.
Setiap tetes bening iringi jibaku para teknisi.
Mereka berpeluh, berlelah korbankan sejenak mimpi
Demi mencari interkoneksi yang mati suri.
.
Sambil menunggu, baiklah kita ciptakan sekerat puisi lagi.
Â
Â
_____________________________
Makassar, menjelang midnight 20 Januari 2015
Â
Postingan perdana pada IG untuk #puisitulisantanganrtc
ilustrasi gambar dari:Â www.worklivelaos.com