Berikan pujian
Jangan lupa berikan pujian yang pantas jika anak berhasil menyelesaikan masalahnya. Begitu pula saat anak kiat melakukan hal-hal positif atau berhasil mempelajari sesuatu.
Belajar dari kegagalan
Seringkali anak-anak berhenti berusaha saat menemui jalan buntu atau mengalami kegagalan. Berilah anak-anak pemahaman bahwa kegagalan bukan sebuah hasil. Kegagalan adalah bagian dari sebuah proses belajar yang harus dilalui. Justru dari kegagalan kita bisa mempelajari sesuatu agar hasil berikutnya jauh lebih baik.
Hindari kata-kata Negatif
Hindari memberi label negatif pada anak-anak kita seperti misalnya: bodoh, cengeng atau anak bandel, dan istilah negatif lain terutama pada anak di akhir usia balita yang notabene sedang giat-giatnya menyerap pembelajaran dari lingkungannya. Lama kelamaan, di alam bawah sadarnya, anak pun akan memberi stigma pada dirinya sesuai dengan label yang kita berikan. Ini sangat kontraproduktif. Alih-alih mau memberi motivasi, anak justru akan semakin bodoh, atau cengeng sesuai dengan kata-kata negatif kita.
Beri Contoh
Orang tua akan menjadi contoh paling pertama bagi anak. Jadi untuk membangun rasa percaya diri pada anak, orang tua harus terlebih dahulu menunjukkan rasa percaya dirinya yang kuat. Ini bisa terlihat dari gesture orang tua saat bersosialisasi dengan tetangga atau komunitas, sikap tegas, disiplin serta bagaimana orang tua menghargai dirinya sendiri di depan anak-anak.
Selain membangun rasa percaya diri, kiat-kiat lain yang bisa dilakukan untuk membangun motivasi internal anak adalah memberi endorse pada karakter positif anak. Kemudian jika anak mempelajari sesuatu yang sifatnya kompleks, orang tua dapat mengarahkan anak untuk membagi target belajarnya menjadi bagian-bagian yang kecil, kemudian mendampingi anak untuk mengawal progress belajarnya bagian demi bagian. Misalnya: anak ingin pandai bermain piano, terlebih dahulu tentu anak harus belajar memainkan tangga nada sederhana.
Dorong anak untuk bersemangat belajar tangga nada sederhana tersebut, dan pujilah anak untuk setiap pembelajaran yang berhasil, sekecil apapun pencapaiannya.
Kiat-kiat ini ampuh digunakan pada masa anak sedang giat-giatnya menyerap pelajaran mulai dari usia 7-10 tahun. Namun sebelum usia tersebut, kita juga sudah bisa mengarahkan anak belajar membangun motivasinya saat anak berusia 4-6 tahun dimana pada rentang usia ini anak mulai belajar menginternalisasi nilai-nilai yang ditanamkan kepadanya. (PG)